Salah satu momen yang dinantikan banyak orang tua adalah saat anak mampu tidur di kamarnya sendiri. Melatih anak tidur sendiri memang harus dilakukan karena bermanfaat untuk melatih kemandirian mereka.
Tapi nyatanya, hal tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan. Membiasakan pola tidur yang teratur saja sudah cukup sulit, apalagi membuat anak tidur sendiri di kamarnya.
Terkadang ada anak yang tidak mau tidur sendiri karena sudah terbiasa tidur dengan orangtuanya. Ada juga anak yang tetap memilih tidur bersama orangtuanya karena merasa takut sendirian di kamar. Jadi, kapan waktu yang tepat untuk anak tidur sendiri?
Usia Tepat Anak Belajar Tidur Sendiri
American Academy Pediatrics sudah mengeluarkan rekomendasi Safe Sleep Recommendation. Dalam panduan tersebut, AAP menyarankan agar bayi tidur di ruangan yang sama (room sharing) bersama orang tua, bukan bed sharing, hingga usia 6 bulan atau 1 tahun. Dengan catatan, gunakan alas tidur yang tidak terlampau empuk, jangan mengelilingi bayi dengan bantal atau selimut tebal untuk mengurangi risiko gangguan napas (SIDS).Lantas bagaimana bila hal tersebut tidak memungkinkan karena berbagai kondisi? Bila alasannya adalah untuk memudahkan proses menyusui, orang tua boleh tidur bersama dengan anak selama masa menyusui, yaitu hingga 2 tahun.
Setelah anak berusia 2 tahun, sebaiknya dia mulai tidur sendiri. Meski ada anak yang mampu beradaptasi dengan cepat, umumnya proses transisi ini akan cukup sulit dilakukan sebab anak sudah mengenal pola terbiasa tidur bersama orangtuanya. Treatment yang dilakukan jadinya harus rutin dan penjelasan juga harus lebih sering.
Idealnya anak dilatih untuk tidur sendiri di usia empat bulan hingga sembilan bulan. Dalam jurnal penelitian dikatakan usia tersebut adalah waktu paling baik. Alasannya karena anak sudah melewati fase tiga bulan pertama yang harus diberi ASI secara intens. Memasuki usia empat bulan, biasanya waktu pemberian ASI sudah lebih longgar sehingga anak bisa tidur lebih nyenyak.
Melatih anak tidur sendiri sedini mungkin membuat anak lebih terbiasa sejak awal. Sehingga saat anak tidur di kamar sendiri di usia satu atau dua tahun tidak ada masalah. Namun kembali lagi melihat kondisi keluarga.
Orangtua juga bisa mulai melatih anaknya tidur sendiri di usia tiga tahun. Selain itu, orangtua harus meyakinkan diri bahwa anaknya bisa tidur sendiri. Sebab terkadang, anak sebenarnya tidak masalah tidur sendiri tapi orangtua merasa ‘berat’ sehingga menunda untuk melakukan sleep training.
Dampak Tidak Melatih Anak Tidur Sendiri
Sebenarnya, tidak ada kata terlambat untuk melatih anak tidur sendiri. Anda bisa mulai menerapkannya secara perlahan dan bertahap.Berikan pengertian bahwa anak sudah besar dan harus belajar mandiri. Temani dan lakukan secara konsisten agar anak mulai terbiasa tidur sendiri.
Apabila tidak dilatih tidur sendiri, anak cenderung akan bergantung kepada orang tua, diliputi kecemasan atau kekhawatiran, dan tidak bisa mandiri. Di sisi lain, hubungan orang tua mungkin saja merenggang mengingat kesulitan berhubungan intim karena takut anak melihat.
Bagaimana Cara Melatih Anak Tidur Sendiri?
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melatih anak tidur sendiri di kamarnya:1. Biasakan tidak berbagi tempat tidur
Saat Si Kecil sudah berusia lebih dari 3 bulan, sebaiknya biasakan untuk tidur di kasur yang terpisah. Si Kecil bisa diajari untuk tidur di tempat tidurnya sendiri yang diletakan tepat di samping tempat tidur orang tua atau bahkan di kamarnya sendiri.2. Ajarkan anak tidur siang di kamarnya
Ketika anak sudah memiliki kamarnya sendiri, sering-seringlah mengajak anak bermain di kamarnya sekaligus mengajarinya tidur siang sendirian. Waktu ini sangat tepat untuk melatih ia tidur seorang diri karena cenderung tidak lebih menakutkan daripada malam hari yang gelap.3. Jelaskan pada anak tentang manfaat tidur sendiri
Biasanya anak akan menangis saat ditinggal tidur sendirian di kamarnya. Hal ini sangat wajar terjadi. Sebaiknya jelaskan bahwa tidur di kamar sendiri dapat memberikan manfaat untuk dirinya.Katakan bahwa ia bisa tidur dengan lebih nyaman dan bangun lebih segar. Jika ia merasa kita jahat atau tega kepadanya, katakan bahwa kita perlu melakukan ini demi kesehatan dan pertumbuhannya.
4. Kurangi kehadiran orang tua di kamar tidur anak
Menemani Si Kecil sebelum tidur di kamarnya boleh-boleh saja, asalkan jangan terlalu lama, apalagi sampai menemaninya hingga ia tertidur. Cukup temani Si Kecil dalam waktu singkat agar ia terbiasa tidur sendiri di kamarnya tanpa keberadaan sosok orang tuanya.5. Lakukan secara konsisten
Perlu diingat, untuk melatih anak tidur sendiri dibutuhkan waktu dan kesabaran. Oleh karena itu, bila Si Kecil kerap menyelinap dan merayu untuk tidur bersama, usahakan untuk mengabaikannya. Jangan malas untuk mengantarnya kembali ke kamar tidurnya agar Si Kecil bisa paham.Minggu pertama memang masa yang sulit. Namun, jika dilakukan secara konsisten setiap hari, anak akan berani tidur sendiri dalam waktu 2–3 minggu. Jadi, selalu konsisten melatih anak tidur sendiri hingga ia merasa nyaman berada di kamarnya.
Tips agar Anak Betah Tidur Sendiri
Ketika anak sudah memiliki keinginan untuk tidur sendiri, saat itulah kamar anak akan mulai efektif digunakan. Langkah-langkah berikut bisa Anda coba untuk membantu anak merasa betah dan nyaman tidur sendiri, seperti:- Berikan dekorasi yang disukai anak di kamarnya. Bila perlu, ajak ia untuk memilih barang atau hiasan untuk kamarnya.
- Berikan perlengkapan yang bisa membuat anak tidur dengan nyaman, seperti selimut, guling, atau boneka kesayangannya.
- Di malam saat anak pertama kali menjajal kamar tidurnya, temanilah ia sambil membacakan atau sekadar mengobrol.
- Biasakan untuk mematikan lampu saat ia tertidur atau gunakan lampu tidur dengan warna yang ia sukai dan cahaya yang redup.
- Berikanlah sebuah hadiah sebagai bentuk penghargaan, sehingga anak selalu merasa betah dan nyaman tidur sendiri di kamarnya.
Kebanyakan orang tua kesulitan melatih anaknya karena sudah terbiasa tidur dengan ditemani. Jika kebiasaan itu sudah terlanjur terjadi, orang tua harus ekstra sabar dalam melatihnya.
Bila telah menerapkan cara melatih kemandirian anak dengan tidur sendiri di atas tetapi tidak ada perkembangan dari diri Si Kecil untuk tidur sendiri atau selalu menangis dan mengeluh, sebaiknya konsultasikan ke dokter agar dapat diketahui penyebabnya dan diberikan penanganan yang sesuai. Semoga artikel ini bermanfaat ya!
Posting Komentar