Berbagi lebih banyak hikmah

9 Tips Mendidik Anak Bagi Ibu Bekerja

parenting ibu berkarier

Semua ibu pasti memiliki keinginan yang sama untuk mendidik anak-anaknya menjadi anak-anak yang baik dan tangguh.

Walaupun sebagai wanita pekerja yang memiliki waktu relatif lebih sedikit, namun itu bukan tantangan yang tak bisa dilampaui. Ibu pekerja tetap bisa memanfaatkannya untuk pendidikan yang tepat bagi anak-anaknya. Maka, gunakan waktu yang sedikit itu untuk bertemu anak-anak di rumah dengan kualitas terbaik.

Memang, tidak mudah mengarahkan anak agar selalu terawat dan berkembang semua potensi terbaiknya, sementara ibu hanya memiliki sedikit waktu untuk berinteraksi dengan mereka. Pada umumnya, seorang ibu hanya berhasil di salah satu dari dua pilihan, sukses sebagai wanita karier tapi tidak sukses menjadi ibu rumah tangga, atau sebaliknya, sukses menjadi ibu rumah tangga tetapi tidak cemerlang dalam karier. Tapi ternyata, setiap ibu tetap bisa berkarier sekaligus menjadi ibu rumah tangga yang baik. Nah, bagaimana agar sukses keduanya? Simak 9 Tips Mendidik anak bagi ibu bekerja berikut ini!

9 Tips Mendidik Anak Bagi Ibu Bekerja

Setiap ibu pasti ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Baik sebagai ibu yang berkarier di luar rumah ataupun ibu yang bekerja dari rumah. Setiap pilihan memiliki tantangan tersendiri. Berikut tips yang bisa ibu bekerja terapkan.

1. Menyikapi Perasaan Bersalah Karena Berkarier

Tidak bisa dipungkiri bahwa rasa bersalah karena sudah meninggalkan anak-anak untuk bekerja. Bagi sebagian wanita karier, perasaan bersalahnya itu justru diperbesar dan 'diperparah' sendiri. Akibatnya, seorang ibu memberikan kompensasi atas rasa bersalahnya itu dengan cara memanjakan anak-anaknya. Akibatnya, bisa saja anak berpandangan bahwa apapun yang diinginkannya pasti dituruti.

Hal ini justru memberikan efek negatif dalam perkembangan anak. Maka seorang ibu harus bisa mengendalikan keadaan. Bagaimana caranya? Berikan pengertian kepada anak-anak tujuan ibu bekerja atau mengapa ibu harus pergi bekerja sehingga tidak bisa membersamai anak-anak. Buktikan pula bahwa saat ibu sedang tidak bekerja, ibu akan mengajak mereka bermain dan bepergian bahkan tanpa mereka minta.

Ibu harus menunjukkan pada anak-anak bahwa ibu tidak perlu merasa bersalah karena sibuk bekerja. Sampaikan bahwa anak adalah hal yang paling berharga dan ibu bekerja demi mereka agar bisa tumbuh dengan baik.

Kualitas pertemuan dengan anak boleh sedikit, namun jadikan itu waktu yang berkualitas dan menyenangkan. Jika demikian, niscaya anak bisa menerima pilihan ibu dengan baik. Jadi, sekali lagi ibu tidak perlu merasa bersalah karena meninggalkan mereka untuk bekerja.

2. Mencegah Frustasi Anak dengan Komunikasi yang Baik

Salah satu masalah umum yang sering dihadapi anak yang ditinggal orang tua untuk bekerja adalah anak merasa kesepian dan asing dengan orang tuanya. Mungkin akan terasa adanya ketidakharmonisan dalam hubungan mereka sekalipun orang tua merasa sudah memberikan yang terbaik untuk anak.

Terkadang anak justru merasa frustasi dan tidak berharga sekalipun apa yang diinginkannya secara materi sudah terpenuhi. Akibatnya, banyak anak yang ketika tumbuh besar malah mencari perhatian orang tua dalam bentuk kenakalan-kenakalan yang tidak wajar saat di luar rumah. Maka penting sekali bagi orang tua untuk membangun komunikasi yang harmonis dengan anak-anaknya. Cara terbaik dalam membangun komunikasi dengan anak-anak adalah menjadi sahabat dan tempat berbagi bagi anak sedini mungkin.

Dalam keterbatasan waktu untuk bertemu, ibu bisa terus mengajak anak untuk mengungkapkan apapun yang mereka pikirkan dan rasakan dan memberi tanggapan sesuai bahasa mereka.

3. Utamakan Dasar Pendidikan Moral dan Disiplin

Pendidikan dasar dan kedisiplinan sejak dini sangat penting. Anak yang disiplin pasti bisa menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan time frame yang diberikan. Berbekal moral yang baik akan terbentuklah kondisi mental yang percaya diri. Kedua hal tersebut akan sangat membantu dalam peran kita sebagai ibu bekerja.

pendidikan dasar moral dan disiplin

Mari menjadi cermin bersih untuk anak-anak, menjadi teladan bagi setiap perilaku baik yang ingin dihadirkan pada sikap anak-anak.

4. Menyayangi Tanpa Memanjakan

Banyak orang tua jaman sekarang yang tidak mau melihat anaknya menangis. Bahkan, anak sangat diproteksi sedemikian rupa dari segala keadaan yang berpotensi mendatangkan kesulitan. Ternyata, kondisi demikian justru dapat dijadikan sebagai senjata oleh anak untuk mendapatkan apa yang diinginkan dari orang tuanya. Sebagai ibu, kita perlu melatih anak-anak agar memiliki semangat berjuang untuk memperoleh apa yang diinginkannya. Mereka akan terbiasa bekerja keras agar mendapatkan apa yang diinginkan.

5. Mencatat dan Memuji Perilaku Baik Anak

Sediakan selembar kertas kecil berisi catatan khusus mengenai hal-hal baik yang sudah dilakukan anak-anak sewaktu ibu tidak berada di rumah. Bisa dibantu pengasuh jika anak belum bisa baca tulis. Tempelkan catatan kecil itu di tempat yang gampang dibaca oleh siapapun di rumah. Mencatat perilaku baik anak-anak ini sangat efektif untuk memancing mereka melakukan perbuatan-perbuatan baik berikutnya.

6. Komando Tunggal dan Sikap Demokratis

Pentingnya menempatkan komando dalam mendidik anak hanya pada satu orang; ayau atau ibu. Sebab, jika ada lebih dari satu komando biasanya akan membuat anak bingung. Terlebih jika komando tersebut tidak sama.

Tanpa mengurangi hak ayah atau ibu dalam mendidik anak, sikap mengedepankan komando ini akan baik efeknya bagi pendidikan kedisplinan anak. Bila terdapat perbedaan yang prinsipil, maka lebih baik hal tersebut didiskusikan tidak di hadapan anak.

7. Mengelola Keinginan Anak

Tidak sedikit orang tua yang salah dalam hal memenuhi keinginan anak. Ada orang tua yang mengalami kondisi sulit di masa lalu sehingga cenderung memproteksi anak-anaknya agar tidak mengalami kondisi sama. Akibatnya selalu berusaha memenuhi semua keinginan anak. Sikap ini justru berdampak negatif. Meraka akan tumbuh menjadi anak-anak yang manja dan harus selalu dipenuhi semua keinginannya.

mengelola keinginan anak

Persiapkan mental anak-anak untuk menghadapi kondisi terburuk sekalipun. Ajarkan sejak dini bahwa tidak semua keinginan mereka harus dipenuhi. Kendalikan selagi masih ada kesempatan.

8. Beri Anak Kesempatan Belajar Hal Baru

Beri anak kesempatan sebanyak mungkin untuk mengeksplorasi diri dan mengembangkan kemampuannya dengan melakukan hal-hal baru sesuai dengan tingkat perkembangannya. Hal ini akan menjadikan anak-anak tumbuh mandiri dan percaya diri.

9. Buat Jadwal Harian Tertulis Sesuai Kebutuhan

Jadwal harian anak sesuai dengan kebutuhan mereka atau tujuan-tujuan yang ingin dicapai cukup efektif untuk mengatasi problem-problem pengasuhan. Anak menjadi lebih sehat, disiplin dan permasalahan dapat terurai sedikit demi sedikit.
Tulis jadwal harian disertai aturan, reward, dan punishmennta sesuai kebutuhan dan perkembangan anak. Jangan lupa pula untuk didiskusikan dengan pengasuh agar jadwal dapat berjalan dengan baik.

Selain 9 tips di atas, hal terpenting bagi seorang ibu adalah teladan dan doa. Setelah menyimak 9 tips mendidik anak bagi ibu bekerja di atas, semoga semakin bersemangat melalui tantangan-tantangan bersama buah hati ya!

2 komentar

Hai.. Terima kasih sudah berkunjung :')
  1. Terima kasih tipsnya kak Nirizuna. akan aku keep untuk nanti

    BalasHapus
  2. MasyaAllah baik ibu bekerja maupun rumah tangga punya tantangan masing2 ya. Semangat untuk semua ibu!

    BalasHapus