Hallohai.. Apa kabar teman-teman semua?
Paska pandemi kemarin, para orang tua dan guru mendapat tantangan baru, yaitu mengurangi paparan gadget pada anak-anak. Setelah satu tahun lebih terpaksa anak-anak melakukan pembelajaran jarak jauh menggunakan gadget, mulai terjadi hubungan yang cukup erat antara gadget dan anak-anak. Mereka mulai terbiasa menggunakan gadget dalam kesempatan apapun. Padahal kita tahu bahwa gadget tidak disarankan bagi anak-anak yang masih dalam proses pertumbuhan.
Anak-anak dan remaja yang masih dalam proses tumbuh dan berkembang butuh banyak sambungan neuron dimana hal tersebut memerlukan aktivitas yang lebih dekat pada alam. Apa saja ciri-ciri seseorang kecanduan gadget?
Ciri-ciri Kecanduan Gadget
Ciri-ciri kecanduan gadget, diantaranya sebagai berikut:
Bermain gadget di setiap waktu luang
Merasa gelisah jika tidak menggunakan gadget
Tidak berminat melakukan aktivitas lain
Sulit tidur di malam hari
Sulit berkonsentrasi
Mudah marah
Apakah teman-teman ada yang memiliki tanda-tanda seperti di atas? Perlu diwaspadai lho ya.. Karena kecanduan gadget itu tidak hanya terjadi pada anak-anak atau remaja, orang dewasa pun bisa kecanduan gadget jika tidak mampu membatasi diri sendiri.
Memangnya apa sih masalahnya kalaupun kecanduan gadget?
Kan tidak merugikan orang lain?
Eits.. siapa bilang?
Simak dampak kecanduan gadget berikut.
Dampak kecanduan gadget:
Mata lelah dan gangguan penglihatan
Ketidakstabilan emosi
Mengganggu siklus tidur
Menurunkan rentang perhatian
Mengurangi ketahanan membaca
Menyebabkan susah konsentrasi
Speech delay pada anak-anak
Hiperaktif
Masalah sensory
Dari dampak-dampak tersebut, tentu tidak hanya merugikan diri sendiri. Orang tua, keluarga dekat, teman, juga dapat menanggung resikonya semisal kita menjadi pemarah dan malas melakukan aktivitas yang menjadi tanggung jawab kita. Belum lagi jika terjadi masalah pada penglihatan, tentu kita akan merepotkan orang-orang di sekitar kita.
Mungkin, jika kita sendiri atau orang dewasa tidak terlalu sulit untuk membangun kesadaran diri dalam membatasi penggunaan gadget. Namun, bagaimana jika kecanduan tersebut terjadi pada anak-anak yang masih belum bisa berpikir dengan matang?
Coba kita gali lebih dalam kata kecanduan.
Sama seperti halnya kecanduan narkoba, ataupun kecanduan hal lainnya, ada dua peran yang terlibat, yaitu pengguna, pengedar/pemasok. Jika anak-anak merupakan pengguna, maka siapakah pengedar atau pemasoknya? Tentu saja orang tua, atau orang dewasa yang bertanggungjawab atas anak tersebut. Sehingga jika anak-anak kita sampai kecanduan gadget, maka siapakah pemasok gadget tersebut? Betul, orang tua sendiri. Maka orang tua lah yang memiliki peranan paling penting dan utama dalam melepaskan anak dari kecanduan gadget. Yap, kunci keberhasilan melepaskan diri anak dari gadget adalah orang tua. Berikut tips mencegah dan mengatasi kecanduan gadget pada anak.
Mencegah dan mengatasi kecanduan gadget pada anak
1. Taat
Taat dalam artian sesuai koridor. Misalkan penggunaan medsos. Dalam pembuatan akun medsos sudah ada peraturan batas minimal usia, maka sebelum anak mencapai usia tersebut sebaiknya tidak memiliki medsos. Kenyataannya saat ini, tidak sedikit anak-anak yang sudah mahir menggunakan akun tik tok di usianya yang masih kecil. Mereka sudah memiliki akun medsos, serta mengunggah konten-konten yang seringkali tidak layak untuk anak seusianya. Padahal para pembuat media sosial tersebut melarang anak-anak mereka sendiri untuk menggunakan gadget dan media sosial sebalum berusia 13 tahun.
Lantas, bagaimana jika alasan anak adalah “lha si dia saja boleh, kenapa aku enggak”?
Tentu tak sedikit anak-anak yang melakukan jurus tersebut jika dilarang sesuatu hanya karena temnnya diperbolehkan. SAlah satu tips Cikgu Okina Fitriani, pakar enlightening parenting, kita dapat menggunakan analogi lampu merah. Saat lampu merah, ada orang yang tertib dan berhenti, adapula sebagian orang yang melanggar dan tetap menerobos. Nah, anak kita mau menjadi bagian yang tertib ataukah yang melanggar. Dengan analogi lampu merah tersebut, diharapkan anak-anak memilih untuk menjadi bagian yang taat dan tertib, meskipun teman atau orang di sekitar mereka memilih untuk melanggar. Analogi ini tidak hanya berlaku bagi penggunaan gadget, namun juga dapat digunakan dalam permasalahan lainnya.
2. Agreement (Perjanjian)
Perjanjian dalam penggunaan gadget perlu disepakati bersama antara anak dan orang tua. Misal, gadget baru dibelikan saat usia anak sudah 13+ tahun. Sebelum usia tersebut, maka posisi anak adalah peminjam. Gadget dipinjamkan oleh orang tua kepada anak. Dalam peminjaman tersebut, ada aturan yang berlaku. Tulis atau ketik di kertas, terkait peraturan apa saja serta jika terjadi pelanggaran bagaimana.
Anak-anak adalah makhluk paling kuat memegang komitmen. Jika ada anak-anak yang tidak berkomitmen, maka itu mencontoh orang tuanya.
Jika orang tua bersungguh-sungguh secara sadar me-manage apa yang terjadi di rumah, maka akan ter-manage dengan baik. Karena yang disadari itu bisa dikontrol, sebaliknya yang tidak disadari tidak mampu dikontrol.
3. Menyediakan waktu tanpa gadget
Membuat kesepakatan bersama tentang waktu tanpa gadget, baik orang tua maupun anak. Sehingga gadget hanya digunakan pada waktu tertentu. Lebih banyak kegiatan yang melibatkan banyak orang dalam kebersamaan yang menyenangkan, semisal berbagi tugas rumah, belajar, membaca buku, dan lain-lain.
4. Berinteraksi dengan alam dan keluarga
Mengurangi gadget selaras dengan menambah waktu berkualitas bersama keluarga. Bermain bersama, bercengkerama, makan bareng, membaca buku, atau beraktivitas yang menyehatkan di luar rumah seperti jalan-jalan atau bermain ke taman. Kegiatan tersebut juga mengeratkan bonding orang tua dan anak. Sebetulnya, anak-anak lebih senang berinteraksi dengan orang tua daripada dengan benda. Maka, yuk jadi orang tua yang hadir untuk anak-anak kita.
Demikian tadi tips yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengatasi kecanduan gadget pada anak. Adapula tips dan trik berikut untuk para orang tua agar berhasil mengatasi kecanduan gadget pada anak.
Tips dan Trik untuk Orang Tua
- Komitmen
- Adil dengan anak
- Setelah jam kerja, gadget disimpan selama di rumah
- Sediakan waktu pribadi untuk membaca
- Rutin beraktivitas fisik
- Melakukan kegiatan bersama-sama
- Tingkatkan kontrol diri
Itu tadi cara mencegah dan mengatasi kecanduan gadget pada anak yang diambil dari pemaparan Cikgu Okina Fitriani. Selengkapnya dapat disimak dalam video berikut:
Posting Komentar